Hiburan


Arti dan Sejarah Bulukumba


Kali ini saya akan bercerita lebih jauh tentang Bulukumba, sebelumnya saya sudah paparkan tentang Makanan KhasAmma Toa,Pantai BiraDatok Tiro, bahkan tentangkapal phinisi juga sudah saya ceritakan. Banyak teman yang menanyakan tentang kota kecilku tersebut, itu karena Bulukumba masih asing di telinga mereka. Pertanyaan yang paling sering muncul adalah apa arti Bulukumba, dan kenapa tempat tersebut diberi nama Bulukumba. Bulukumba berasal dari kata Bulukumupa, pada tingkatan dialeg tertentu mengalami perubahan menjadi bulukumba.
Jika ditelaah dari segi kata, Bulukumupa dalam bahasa bugis bisa dibagi menjadi dua kata yaitu “Bulu’ku” dan “Mupa”. "Bulu'ku" dalam bahasa Indonesia berarti “Gunung Milik saya, sedangkan "Mupa" berarti "masih", sehingga jika disatukan bisa berarti "Masih gunung milik saya atau tetap gunung milik saya”.

Pertanyaan tentang arti Bulukumba telah terjawab, dan selanjutnya adalah kenapa tempat tersebut diberi nama Bulukumba. Konon cerita, mitos tersebut muncul pada abad ke – 17 Masehi, yaitu saat terjadi perang saudara antara dua kerajaan besar di Sulawesi yakni kerajaan Gowa dan kerajaan Bone. Utusan dari kedua kerajaan tersebut beertemu dan berunding secara damai di pesisir pantai yang bernama “tanah kongkong”, hasil dari perundingan tersebut adalah menetapkan batas wilayah pengaruh kerajaan masing-masing.
Kerajaan Gowa mengklaim “Bangkeng Buki”, yang merupakan barisan lereng bukit dari Gunung Lompo Battang sebagai batas wilayah kerajaan mereka. Hal tersebut tidak diterima oleh pihak Kerajaan Bone, Utusan kerajaan tersebut juga mengkalim Bangkeng Buki sebagai batas kekuasaan mereka mulai dari arah barat sampai semenanjung selatan. Berawal dari peristiwa tersebut kemudian tercetuslah kalimat dalam bahasa Bugis “Bulukumupa”, yang kemudian pada tingkatan dialeg tertentu mengalami perubahan proses bunyi menjadi “Bulukumba”.



Sejak peristiwa itulah nama Bulukumbamulai ada, dan hingga saat ini resmi menjadi sebuah kabupaten yang mulai diresmikan bertetapatan dengan  terbitnya Undang–undang nomor 29 tahun 1959, tentang Pembentukan Daerah–daerah Tingkat II di Sulawesi, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba nomor 5 tahun 1978, tentang Lambang Daerah. Sedangkan hari jadi Kabupaten Bulukumba ditetapkan yaitu tanggal 4 Februari 1960 melalui Peraturan Daerah nomor 13 tahun 1994. Begitulah paparan singkat tentang arti bulukumba dan sebab pemberian nama tersebut untuk kota kecil tempat saya lahir.




Pesona Wisata Bulukumba






Selain itu, Bulukumba juga mempunyai objek wisata adat. Tempat tersebut biasa di sebut Kawasan adat Amma toa kajang. Tempat tersebut memiliki ciri khas tersendiri, mereka hidup tanpa tersentuh oleh perkembangan zaman. Mereka sangat memegang teguh adat istiadat mereka. Kawasan adat tersebut cukup terbuka bagi wisatawan yang ingin berkunjung, tetapi harus memiliki izin terlebih dahulu, baik dari pemerintah setempat atau izin langsung dari kepala suku tersebut. Izin langsung dari kepala suku biasa didapatkan apabila anda mempunyai kenalan orang dari dalam suku itu. Kawasan amma toa banyak dikunjungi wisatawan asing, khususnya dari Prancis.


Bulukumba juga terkenal sebagai pembuat Kapal phinisi, oleh karena itu Kota tersebut diberi julukuan Panrita Lopi(ahli pembuat Kapal). Jika anda ingin melihat proses pembuatan kapal phinisi, anda bisa mengunjungi daerah Tana beru, disana anda bisa melihat deretan kapal yang sedang dibuat. Di sekitar tempat itu disediakan juga miniatur kapal phinisi jika anda tertarik untuk mengoleksinya.

Itulah tiga dari sekian banyak objek wisata yang ada di bulukumba. Banyak tempat yang indah di negeri ini namun belum begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia, contohnya bulukumba ini. Jadi patutlah anda berbangga menjadi orang indonesia yang memiliki kekayaan alam, seni, maupun adat dan budaya yang sangat menakjubkan. Jelajahi dulu negerimu sebelum anda menggapai negeri orang.




Butta Panrita Lopi, begitu semboyan dan julukan kotabulukumba. Butta panrita lopi yang berarti "Bumi Pembuat Kapal (pinisi)" tersebut terletak di ujung paling selatan Semenanjung Sulawesi Selatan. Sangat mudah menemukan bulukumba di peta, cukup lihat alas kaki sebelah kiri pulau sulawesi.
Bulukumba bisa dicapai dengan kendaran bermotor dengan jarak tempuh sekitar 153 km dari selatan kota Makassar, dan dengan panjang perjalanan sekitar 4-5 jam.
Bulukumba dianugrahi alam yang indah dan menyimpan keajaiban menawan tersembunyi di pantai dan bawah lautnya. Bahkan berinteraksi dengan wajah-wajah baru masyarakat setempat yang berbudaya maritim adalah hal yang akan sangat berkesan bagi Anda nantinya.


Kenapa Bulukumba diberi julukan "Butta Panrita Lopi"?. Jawabannya sederhana, karena sejak dahulu, masyarakatBulukumba memang memiliki keahlian sebagai pembuat ulung kapal layar pinisiyang merupakan kebanggaan orang Bugis. Hingga saat ini keterampilan mereka bahkan didengar dan dihargai oleh berbagai pihak dari mancanegara. Menurut naskah kuno “I La Galigo”, kapal layar pinisi sudah menjadi tradisi sejak abad ke-14. Kapal layar tradisional tersebut sebagian besar dibuat didaerah yang disebut Tanah Beru, terletak sekitar 23 km dari ibukota Bulukumba.

Di sepanjang bibir pantai Tanah Beru, Anda akan melihat puluhan dermaga tempat di mana kapal layar pinisi dibuat oleh tangan-tangan handal bermodalkan ilmu kearifan lokal yang diwariskan. Tangan terampil orang Bugis dengan jiwa seni yang luar biasa membangun kapal layar pinisi sehingga menjadi ikon pelaut Indonesia.



Kapal layar Pinisi dikonstruksi menggunakan peralatan tradisional dengan teknik tradisional yang sudah di wariskan dari generasi ke generasi. Pembagunan kapal layar ini tidak hanya menggunakan kekuatan dan teknik semata. Penduduk setempat percaya, kekuatan supranatural juga berada dibalik pembangunan kapal megah tersebut. Di setiap tahap pembuatanpinisi memerlukan ritual dan upacara yang harus dipatuhi.

No comments:

Post a Comment